Rabu, 25 November 2020

I (we) choose dr. Fajar Siswanto, SPOG KFer di RS SMC Telogorejo

Kenapa aku niat banget mau nulis ini? karena setelah googling2 ternyata belum banyak atau malah baru satu yang menuliskan pengalamannya selama program dengan dr. Fajar di RS Telogorejo Semarang.

Mengapa memilih program di RS Telogorejo dengan dokter Fajar ?

  • Tadinya sempet berniat dan sudah konsul dengan dr. Caroline di ivf MORULA - Menteng mengingat saat itu aku masih kerja di Jakarta dengan harapan suami yang akan mondar mandir SMG-JKT namun apa boleh buat tahun 2020 ini dengan the famous Covid 19 ruin everyone plans I guess... susah dan terlalu beresiko, akhirnya saya putuskan untuk pindah kerja di semarang dan lalu memilih dokter Fajar dengan pertimbangan dekat dari rumah sehingga bisa lebih dapet support system dari keluarga juga.... dan sebenernya sebelumnya sudah pernah juga periksa dengan dokter ybs dan divonis bisa hamil hanya dengan IVF mengingat hasil HSG tahun 2015 saat itu adalah hidrosalping non patent kanan dan kiri (yang kiri belum full ketutup sih) jadi kita pikir yaudahlah yaa.... memang nyatanya sampai saat ini kita blm bisa hamil, kitanya aja yg jiperrrrr suruh operasi potong saluran tuba,.... ngekkk saat itu selain biaya, masih ciut nyali juga sih.....
  • Dokter Fajar itu dokter yang senior juga di semarang,..... terus juga beliau ada praktek di RS Telogorejo yang memang lagi ada promo paket IVF sampai akhir tahun 2020 dengan 49,7 juta biaya yang cukup bersaing lah dengan yang lain 
Langkah pertama saat itu bulan Agustus 2020 mau bikin janji dokter di klinik infertil RS Telogorejo, jangan harap langsung bisa yaaaa.... duuh tanggal 2 September baru bisa janjian lagi.... beliau ini disamping laris manis juga sudah membatasi sehari mungkin maksimal hanya 7 pasien mengingat usia sudah sepuh dan pandemic ini yang bikin dokternya super-super selektif

Tanggal 2 September pertemuan kami setelah sekian lama, dokternya udah beda... wkwkwk.... dalam hati berarti kita tambah tua juga ya pap (percakapan kami saat itu sepulang dr dokter), kesimpulannya : dengan membawa hasil hidrosalping keputusan tetap sama bahwa satu satunya adalah operasi pengangkatan tuba, disusul dengan IVF, dan dokter gak mau IVF kalau tuba nya gak dibersihkan / dipotong karena percuma hasilnya tidak akan maksimal..... oke.... sambil lebih siap sih gak kayak dulu.... 

Tanggal 5 September setelah diskusi juga dengan keluarga besar, akhirnya kita putuskan untuk Laparoskopi, bismillah... saran bagi kalian yang bermasalah sama, dont waste your time kayak  aku karena umur berjalan terus dan kondisi kita pasti akan berubah.... 

Tanggal 11 September is the date,.... sore sebelumnya sudah nginap dulu untuk di cek pra laparoskopi.... alhamdulillah lancar, short story nya seperti ini :
  • Test darah, urine sehari sebelum ( tanggal 10 September , sore hari) dan diwajibkan puasa hingga pagi harinya
  • Ready buat operasi pagi harinya, tepat dihari ultah suami, duhh maaf gak ada acara tiup lilin or potong kue.... thank God ditemani bapak - ibu ku the greatest support system....
  • Bius total, no worries gak kerasa apa-apa, bahkan sampe kamar inap juga masih tidur aja, ini operasi kedua sih, jadi udah gak terlalu nervous juga diatas meja operasi, cuman pasrah, berdoa dan selalu shalawat nabi (selalu, selama sadar...) setelah sadar baru suami yang jelasin apa aja yang sudah terjadi dan bagaimana komentar dokter....
  • 2 hari setelah ops baru bisa pulang, harusnya sehari juga bisa tapi karena kepercayaan orang jawa jangan pulang hari sabtu karena takutnya bakal balik lagi ntar....  and trust me it doesn't work 
  • setelah hasil ops nya di bawa ke lab untuk diperiksa, alhamdulillah aman semua tidak ada yang mengarah ke jaringan ganas..... oiya, tambahan info, selain tuba dipotong ternyata aku juga ada miom 2 biji, what a suprise!! selama ini yang gak ada bisa jadi ada, makanya kondisi rahim dan sperma itu bisa beda loooh..... kalo tadinya bersih belum tentu besok-besoknya sama, jadi sekali lagi dont waste your time......
  • Total biaya operasi, rawat inap, obat obatan dan cek lab kurang lebihnya 60 juta dengan dana pribadi karena tidak ada asuransi (apalagi untuk urusan infertil)
Tanggal 17 September kontrol dokter, dilihat luka hasil ops sudah kering, dikasi obat-obat dan bisa IVF nunggu 2 siklus, nanti Haid selanjutnya langsung bikin janji untuk dilihat sel telurnya....

Tanggal 28 September setelah perjuangan yang keras untuk bisa janjian sama dokter Fajar ini.... beliau full occupied,.... kadar harus sabar eyel-eyelan sama susternya,.... wkwkwk maaf ya sust, i can't wait no more.... hari ini hari ketiga Haid, dilihat oleh dokter ada calon telur (kalau tidak salah kiri 6 dan kanan 7) alhamdulillah, selama ada telur ayo semangaaat!!! oke kemudian diresepkan folavit dan seloxy AA untuk kami berdua.

NEXT,..... sambil menunggu pemulihan karena jujur masih sering meringis-ringis nyeri sambil mulai membenahi pola makan dan pola istirahat.... 


5 years later...

 Bismillahirrohmanirrahim,

Alhamdulillah setelah 5 tahun dari blog terakhir yang ditulis mengenai program kehamilan, akhirnya memberanikan untuk menulis lagi.... about my struggle...

Bagaimana kabar pembaca yang kira-kira tetiba nyasar buat baca ini blog dikarenakan pusing, mulai gak waras akibat kegalauan selama promil......... lol sebelum lebih detail mau kasih update dulu my accomplishment ditahun tahun sesudah 2015 dan sebelum 2020....

2015 : 3 bulan setelah blog terakhir aku dapat kesempatan untuk menimba ilmu di Italy dari kantor ku, again dengan membawa berbagai macam obat penunjang promil.... perlu diketahui  sebelumnya juga aku sempet konsultasi ke Prof Noer seorang dokter senior juga di Semarang beliau mengindikasikan bahwa ada infeksi di mulut rahim aku dan aku harus di cauter (kalau gasalah ingat itu istilahnya, maklum udah lama banget) karena itu juga disinyalir bisa menghalangi sperma untuk masuk mencari sel telur..... and after that minor surgery I still failed to conceive.... nothing happened... 

2016-2017 : Bagi pejuang seperti ku, ada nasehat yang menurutku bagus, memang kebahagian pasangan suami istri adalah adanya sang buah hati, dalam agama juga tujuan dari pernikahan adalah untuk memperoleh keturunan, namun pikirkanlah juga kebahagiaan dan kualitas pernikahan kita, apakah kita sudah bisa menjadi pasangan yang baik satu sama lain??? quality of our marriage, our relationship..... how about that? Ditahun ini I also pursuing my dream, ditahun ini cita-cita besarku tercapai, aku bisa bekerja di salah satu organisasi internasional, hidup diluar negeri, gaji USD.... what a life..... Allah memang tiada henti memberi rahmat,.... lantaran ada satu keinginan belum terwujud apakah lalu harus lupa bersyukur???

2018  : I got a promotion,.... everything running smoothly.... unless my marriage we both struggle on something that I cannot tell about....

2019  : Again I was so lucky, another chance in my career, I went abroad again to work for International Organisation..... and we decided to suspend again our massive struggle.... 

2020 :  This is it, enough for us.... we need to be more serious.... I will tell you next......